Reaktif (reaktivitas)
Umumnya, limbah ini mengandung bahan kimia yang dapat bereaksi dengan bahan lain secara tidak terduga, sehingga menyebabkan ledakan atau pelepasan gas berbahaya.
Dapat mengandung mikroorganisme yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Hal ini dapat menyebabkan penyebaran penyakit dan kerusakan lingkungan.
Bersifat merusak dan mengikis bahan yang terkena jika bersentuhan langsung dengan kulit atau bahan lainnya. Bahan kimia yang korosif dapat menyebabkan luka bakar pada kulit, mata, dan saluran pernapasan.
Karakteristik utama limbah B3 adalah sifatnya yang beracun. Sifat ini bisa mengakibatkan keracunan jika terpapar dalam jumlah yang cukup tinggi. Selain itu, limbah beracun juga dapat mencemari lingkungan dan merusak ekosistem.
Karakteristik limbah ini membuatnya sangat berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Oleh karena itu, limbah B3 harus ditangani dengan sangat hati-hati dan diolah dengan cara yang aman agar tidak menimbulkan dampak negatif pada kesehatan dan lingkungan.
Menyebabkan gangguan pernapasan dan pencernaan
Limbah beracun ini tidak hanya berdampak pada binatang dan tumbuhan saja, tetapi juga bagi kesehatan manusia. Sebab, jika manusia mengkonsumsi air tanah yang mengandung limbah B3, maka dapat mengganggu sistem pencernaan manusia.
Kemudian, limbah ini juga mudah tercemar melalui udara. Misalnya, lampu TL yang mengeluarkan partikel merkuri beracun saat pecah. Ketika manusia menghirup partikel udara ini dapat mengganggu saluran pernapasan.
Dilansir dari laman portal resmi Kabupaten Bogor, untuk memproses limbah jenis bahan berbahaya dan beracun, ada beberapa metode yang dapat digunakan, seperti metode termal, stabilisasi, solidifikasi secara fisika, kimia, dan biologi.
Metode-metode bisa memanfaatkan teknologi yang ramah lingkungan dan menghasilkan limbah yang bersih.
Metode termal adalah proses pengolahan limbah bahah berbahaya dan beracun dengan menggunakan panas. Dalam proses ini, limbah dipanaskan pada suhu yang tinggi untuk mengubah komponen berbahaya menjadi komponen yang aman dan tidak berbahaya.
Penggunaan metode ini, biasanya untuk mengolah limbah padat atau cair yang mengandung bahan kimia berbahaya.
Teknologi Penanganan, Pengolahan Limbah Ternak dan Hasil Samping Peternakan
Buku ini berisikan materi yang membahas berbagai teknologi penanganan serta pengolahan limbah ternak yang berasal dari berbagai sumber. Buku ini juga disusun berdasarkan pada RPS pembelajaran Ilmu Penanganan dan Pengolahan Limbah Ternak- Jurusan Peternakan, Universitas Syiah Kuala sehingga kemudian dapat digunakan sebagai salah satu buku referensi pembelajaran di tingkat Diploma dan Strata 1 Perguruan Tinggi.
Komponen dan bagian dari isi buku ini juga merupakan bersumber dari hasil kajian tulisan dari berbagai pihak yang memiliki latar belakang terkait dengan Penanganan dan Pengolahan Limbah Ternak. Miliki Buku Ini sekarang. Klik di sini.
Apa saja contoh limbah B3 yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan?
Air raksa, kromium, cadmium, pestisida, timbal, dan juga tembaga
Referensi dan rujukan yang digunakan dalam tulisan ini adalah”
WASTEC. 2019. Kerap Mencemari Lingkungan, Inilah Contoh Limbah B3 yang Kerap Dihasilkan Industri. Diakses pada 14 Desember 2022 https://wastecinternational.com/kerap-mencemari-lingkungan-inilah-contoh-limbah-b3-yang-kerap-dihasilkan-industri.html. Admin dlh. 2019. 20 Contoh Limbah B3 Industri Menurut PP No. 101 Tahun 2014. Diakses pada 14 Desember 2022. https://dlh.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/20-contoh-limbah-b3-industri-menurut-pp-no-101-tahun-2014-12 Widodo. 2008. “Pencemaran Air Raksa (Hg) sebagai Dampak Pengolahan Biji Emas di Sungai Ciliunggunung, Waluran, Kabupaten Sukabumi. Dalam Jurnal Geologi Indonesia, Vol.3 . UPT Loka Uji Teknik Penambangan Jampang Kulon- LIPI. https://media.neliti.com/media/publications/66119-ID-pencemaran-air-raksa-hg-sebagai-dampak-p.pdf http://oseanografi.lipi.go.id/dokumen/oseana_x(3)93-105.pdf Asmadi, dkk. 2009. “Penguranmgan Chrom (Cr) dalam Limbah Cair Industri Kulit pada Proses Tannery Menggunakan Senyawa Alkali Ca(OH)2, NaOH, dan NaHCO3, (Studi Kasus PT Trimulyo Kencana Mas Semarang)”. Dalam Pengurangan Chrom(Cr) dalam Limbah Cair Industri Kulit… Vol. 5. Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PSL) dan IPB. https://media.neliti.com/media/publications/243918-none-7a029fd9.pdf Rosyeni Berti Mauna, dkk. “Kandungan Kromium (Cr) pada Limbah Cair dan Air Sungai serta Keluhan Kesehatan Masyarakat di Sekitar Industri Elektroplating (Studi di Industri Elektroplating X Kelurahan Tegal Besar Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember). Universitas Jember. https://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/70983/Rosyeni%20Berti%20Mauna.pdf;sequence=1 Sutrisno dan Henny Kuntyastuti. 2015. “Pengelolaan Cemaran Kadmium pada Lahan Pertanian di Indonesia” dalam Buletin Palawija Vol. 13 No, 1. https://media.neliti.com/media/publications/225844-pengelolaan-cemaran-kadmium-pada-lahan-p-4009e2cb.pdf https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/85b4ff189dadfdaa360ee6200603c0ad.pdf Putri Budiastuti, dkk. “Analisis Pencemaran Logam Berat Timbal di Badan Sungai Babon Kecamatan Genuk Semarang” dalam Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 4. Universitas Diponegoro. https://media.neliti.com/media/publications/107697-ID-analisis-pencemaran-logam-berat-timbal-d.pdf Novita Sekarwati, dkk. 2015. “Damapk Logam Berat Cu (Tembaga) dan Ag (Perak) pada Limbah Cair Industri Perak Terhadap Kualitas Air Sumur dan Kesehatan Masyarakat serta Upaya Pengendaliannya di Kota Gede Yogyakarta” dalam Jurnal EKOSAINS Vol. VII. Universitas Sebelas Maret. https://pasca.uns.ac.id/s2ilmulingkungan/wp-content/uploads/sites/25/2016/09/PUBLIKASI-NOVITA.pdf Istihanah Nurul Eskani dan Ivone de Carlo. “Pengolahan Limbah Cair Industri Tembaga”. Balai Besar Kerajinan dan Batik, Yogyakarta. https://media.neliti.com/media/publications/59996-ID-pengolahan-limbah-cair-industri-tembaga.pdf
Timah Hitam atau Timbal
Limbah ini kerap dihasilkan oleh percetakan, pabrik plastik, pabrik karet, pabrik cat, tambang timah dan peleburan timah. Timah hitam sendiri memiliki sifat lunak, mudah ditempa dan memiliki titik leleh yang rendah. Karena itulah, logam yang satu ini kerap dimanfaatkan dalam konstruksi bangunan.
Meski memiliki banyak manfaat, kadar timah hitam yang terlalu tinggi bisa merusak lingkungan. Sifat timah hitam yang pada dasarnya beracun juga membuat limbah ini cukup sulit untuk diolah. Baca Juga : Simbol B3 Berserta Arti dan Kualifikasinya
Logam cadmium biasa dijumpai dalam bentuk produk sampingan dari pengecoran seng, timah dan tembaga. Logam ini juga sering digunakan dalam beberapa industri seperti pabrik baterai, pabrik plastik dan sering digunakan dalam platinglogam.
limbah berbahaya lain seperti nikel, pestisida, arsene, nitrogen oxide, sulfur oxide dan karbon monoksida juga perlu mendapat perhatian khusus. Meski demikian, membangun fasilitas dan mempekerjakan tenaga ahli untuk mengelolanya secara mandiri bukanlah satu-satunya pilihan yang tersedia bagi perusahaan. Ada jasa limbah B3. Dengan jasa pengolah limbah berbahaya seperti Wastec International, perusahaan bisa mengelola limbahnya dengan lebih mudah dan dengan biaya yang lebih terukur.
Korosif (corrosive – C)
Limbah B3 korosif atau Limbah B3 dengan kandungan pH sama atau kurang dari 2. Pada Limbah dengan sifat sam yang sama atau lebih besar dari 12,5 pada yang bersifat basa. Sifat korosif dari Limbah padat sendiri dilakukan dengan mencampurkan Limbah dengan air sesuai dengan metode-metode yang berlaku dan jika limbah dengan pH terkecil atau sama dengan 2 untuk Limbah dengan sifat asam juga pH lebih besar atau sama dengan 12,5 pada yang bersifat basa; atau pada Limbah yang mampu menyebabkan iritasi seperti eritema kemerahan atau pembengkakan (edema). Sifat ini sendiri dapat diketahui dengan melakukan berbagai pengujian terlebih dahulu pada hewan dengan menggunakan berbagai metode yang berlaku.
Mudah Menyala (ignitable – I)
Limbah B3 bersifat mudah menyala atau limbah B3 dalam bentuk cairan dengan kandungan alkohol kurang dari 24% volume pada titik nyalanya. Limbah B3 juga biasanya tidak lebih dari 140oF (seratus empat puluh derajat Fahrenheit) atau 60oC (enam puluh derajat Celcius) yang kemudian akan menyala jika terjadi kontak langsung dengan percikan api atau berbagai sumber menyala lain dalam tekanan udara 760 mmHg.
Pengujian sifat waste yang mudah menyala untuk limbah bersifat cair dilakukan dengan cara pensky martens closed cup, closed tester, atau berbagai metode lain yang setara dan/atau Limbah yang bukan dalam bentuk cairan pada temperatur dan tekanan standar yaitu 25oC (dua puluh lima derajat Celcius) atau 760 mmHg (tujuh ratus enam puluh millimeters of mercury), selain itu juga mudah menyala saat bergesekan, perubahan kimia dalam penyerapan uap air secara spontan dan jika menyala kemudian tak kunjung padam atau menyebabkan nyala yang terus menerus. Sifat ini sendiri kemudian dapat diketahui secara langsung tanpa harus melalui tahapan-tahapan pengujian yang umumnya dilakukan di laboratorium.
Metode Stabilisasi
Metode stabilisasi adalah proses pengolahan limbah ini dengan mengurangi konsentrasi zat berbahaya di dalamnya. Proses ini, melakukan penambahan bahan kimia ke limbah untuk mengikat zat berbahaya dan mencegah zat tersebut terlepas ke lingkungan sekitar.
Penggunaan pada metode ini biasanya untuk mengolah limbah cair yang mengandung logam berat atau senyawa organik berbahaya.
Simbol Pengoksidasi
Selanjutnya, simbol Pengoksidasi menunjukkan bahwa limbah tersebut merupakan zat pengoksidasi yang dapat membahayakan kesehatan dan harus ditangani dengan benar.
Lampu TL dan Bohlam
Apa yang sering kamu lakukan terhadap lampu bekas yang tak lagi kamu gunakan di kantor atau rumah? Apakah membuangnya ke tempat sampah secara bersamaan dengan sampah lain, atau dipisahkan terlebih dahulu? Seringkali kita masih membuang lampu yang tak lagi terpakai secara langsung.
Meski demikian, mulai sekarang, baiknya pisahkan dahulu limbah lampu dari sampah jenis lain, sebab tahukah kamu lampu pendar dengan kandungan merkuri dan nikel memiliki kandungan yang sangat berbahaya bagi metabolisme tubuh manusia.
Pada setiap lampu pendar terdapat 5 miligram merkuri, yang kemudian berbentuk uap atau bubuk. Uap merkuri atau disebut juga sebagai neurotoksin, merupakan racun yang sangat berbahaya dan mampu mengakibatkan berbagai gangguan yang cukup fatal pada ginjal dan otak manusia.
Belum lagi jika terakumulasi di dalam tubuh manusia, zat ini mampu merusak sistem saraf, janin dalam kandungan, serta jaringan-jaringan tubuh lainnya. Pada anak-anak sendiri efek yang ditimbulkan oleh merkuri akan berlangsung sangat hingga tua karena mengakibatkan penurunan IQ, serta berbagai gejala fatal lainnya.
Oli kerap digunakan oleh berbagai mesin bermotor seperti genset yang kerap difungsikan di berbagai gedung komersial seperti apartemen, gedung perkantoran, atau pada pusat perbelanjaan seperti mal.
Namun tahukah kamu bahwa oli memiliki kandungan logam berat yang sangat berbahaya bagi tubuh manusia? Secara medis, materi pada logam berat ini kemudian dapat menyebabkan berbagai kerusakan pada area saraf, ginjal, saraf serta penyakit berbahaya lain seperti kanker.
Bagi yang bekerja di bidang otomotif, maka istilah aki bekas tentunya sudah tidak asing lagi. Namun tahukah kamu, bahwa aki bekas juga termasuk ke dalam limbah B3 yang kemudian harus dilakukan pengolahan secara khusus dulu sebelum dibuang.
Karena menurut data Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Australia Aid debu timbal yang terkandung didalamnya mampu mengakibatkan pencemaran fatal bagi lingkungan. Apalagi air aki bekas termasuk ke dalam limbah B3 sebab bersifat korosif.
Air aki bekas juga dapat menyebabkan dampak negatif lain yaitu kehancuran pada benda lainnya. Selain itu efek berbahaya aki bekas bagi manusia, secara medis mampu mengakibatkan berbagai kerusakan pada mata, kulit, sistem pernapasan, dan banyak lagi.
Contoh lainnya yaitu pada barang yang akrab digunakan di area perkantoran yaitu pada printer dengan penggunaan toner. Tahukah kamu, toner itu juga termasuk ke dalam limbah B3 yang tak boleh disamakan pembuangannya dengan sampah biasa?
Toner atau tinta printer memiliki kandungan karbon aktif, pada bubuk toner terdapat zat karsinogen yang sangat berbahaya bagi Kesehatan manusia. Partikel toner yang berukuran sangat kecil serta tidak dapat dilihat oleh mata manusia dapat bertahan di udara dalam jangka waktu yang sangat lama.
Bayangkan jika kamu menghirup udara tersebut tanpa sengaja, akan berefek pada berbagai gangguan medis seperti iritasi pada area mata dan kulit, sakit kepala, gangguan pernapasan, gatal, bahkan Toner Bekas juga mampu mengakibatkan kanker bagi si penghirupnya.
Apa itu e-waste? E-waste merupakan limbah berbagai barang elektronik yang tidak lagi digunakan, seperti mesin cuci, telepon TV, smartphone, kamera cctv, AC, dan masih banyak lagi.
Menurut laporan statistik, limbah e-waste merupakan salah satu yang menghasilkan volume limbah elektronik terbesar pada tahun 2019 adalah Global E-Waste (24,9 Mt), diikuti oleh Negara Amerika yang menghasilkan (13,1 Mt) dan Eropa yang menghasilkan (12 Mt), sementara pada Afrika dan Oseania masing-masing kemudian menghasilkan 2,9 Mt dan 0,7 Mt.
Limbah ini sendiri memiliki kandungan yang sangat berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia, karena terbukti mengandung berbagai zat berbahaya seperti merkuri. Terdapat juga 50 ton merkuri yang kemungkinan ditemukan pada aliran limbah elektronik.
Selain enam jenis limbah tersebut terdapat 90 klasifikasi lain pada jenis jenis limbah B3 sesuai dengan PP No.101 Tahun 2014 yang membagi limbah ini berdasarkan pada sumber penghasilnya.